LPEI atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia terus berusaha untuk mendorong keberlangsungan dari usaha kecil, mikro dan juga menengah atau yang biasa disebut sebagai UMKM di Indonesia. Hal ini dilakukan agar mampu untuk meningkatkan sebuah kapasitas dan kompetensinya di dalam rangka untuk menembus pasar global.
Demi bisa mewujudkannya, LPEI Indonesia melakukan beberapa cara yang insiatif. Dan salah satunya dengan membuat sebuah program Jasa Konsultasi lewat Coaching program for New Exporter atau CNPE yang diselenggarakan di tempat Aston Denpasar Hotel & Convention Center, Bali. Pelatihan dari CPNE Ini sendiri diselenggarakan dari tanggal 27 sampai tanggal 28 Mei tahun 2021 lalu, atau sekitar dua hari.
Dengan dilaksanakannya CPNE di wilayah bali ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian program untuk CPNE . Selain di Bali, program yang satu ini juga akan diselenggarakan di beberapa kota lain seperti Medan dan juga Solo. Sebelumnya pelatihan CPNE yang satu ini pernah diadakan di kota Solo, Jawa Tengah yaitu pada bulan Mei tahun lalu.
Lebih dari 50 orang pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan CPNE kali ini, para pelaku tersebut merupakan berorientasi ekspor yang berasal dari sebuah sektor kerajinan tangan, makanan dan minuman, garmen, fashion, kosmetik bahkan ada juga yang dari furnitur. Pembukaan dari pelatihan ini disaksikan langsung oleh Direktur Pelaksana II LPEI yaitu Maqin U. Nurhadi serta dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara atau DJKN balinusra yaitu Imam Adi Marta, kepala dari Kantor Bea Cukai Denpasar, Ibu Santi Wahyuningsih juga menghadiri acara pembukaan pelatihan tersebut.
Pada sebuah kesempatan tersebut, Maqin U. Nurhadi mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa menjadi sebuah ajang untuk pembelajaran dan juga berbagi pengalaman untuk para pelaku UMKM agar nantinya bisa menembus pasar globa. “CPNE merupakan salah satu dari program unggulan milik LPEI guna untuk mendorong UMKM yang ada di Indonesia agar bisa untuk menembus pasar global. Yaitu dengan melalui sebuah pelatihan yang sangat komprehensif dan juga berjenjang cukup lama sekitar satu tahun.
Nantinya para peserta CPNE juga akan mendapatkan banyak sekali wawasan dan juga pengetahuan dasar sampai ketingkatan yang lebih lanjutnya lagi, sehingga diharapkan agar bisa menciptakan para pelaku UMKM yang berorientasi ekspor ini berdaya saing dan juga bisa menghasilkan sebuah produk yang bernilai ekspor tinggi.”
Pada kegiatan yang satu ini LPEI Indonesia juga menggandeng Export Center Surabaya guna untuk memberikan banyak sekali modul sebuah pelatihan di mana pertamanya di awali dengan salah satu modul tentang Motivasi Ekspor dan bagaimana cara untuk memulai suatu bisnis ekspor, sertifikasi dan juga legalitas dari ekspor, dan yang ketiga ada modul menentukan harmonized system atau HS code serta harga dari ekspor.
Pada sebuah kesempatan yang berbeda pula, Agus Windiarto selaku Corporate Secretary LPEI mengatakan bahwa “Kegiatan yang sudah berlangsung selama kurang lebih dua hari ini merupakan sebuah rangkaian dari salah satu kegiatan program CPNE, yang nantinya akan diberikan langsung kepada para peserta selama kurang lebih satu tahun. Dilakukannya hal ini memiliki tujuan utama yaitu, bisa menciptakan sebuah eksportir baru yang sangat bankable.”
Pelaksanaan dari pelatihan ini juga sangat memperhatikan serta mematuhi prokes atau protokol kesehatan. Yaitu dengan, memakai masker, mencuci tangan dan juga menjaga jarak.